Monday, June 4, 2012

A little help?

Gal, pernah ngerasa tiba2 dapet inspirasi tengah malem yang membuat kalian mustahil tidur sampai kalian melakukan sesuatu? That's what's happening to me right now. Ngeselin banget ini, giliran sore2 bosen ngga ngapa2in aja, ngga ada apa2. Giliran tengah malem pas gw harus tidur? BAM!
Anyway, berdasarkan impuls gw yang ga karuan ini, gw bakal bikin suatu...ehem...project. Sejujurnya ngga tau apa project ini bakal jadi novel, atau fanfic, atau bahkan cuma jadi coret2an di Diary. Either way, berhubung otak gw lagi kepincut sama yang namanya RPG (Role-Playing Games) dan visual novel, otak gw memutuskan ada beberapa outline cerita yang bakal ngebawa cerita itu ke arah yg beda2. Pengen sih bikin satu cerita yang bakal ada beberapa kemungkinan ending, tergantung pembacanya. Tapi, sayangnya, waktunya ngga bakal cukup untuk itu.
So, without further ado, ini beberapa pilihan fundamental yang bisa bener2 mengubah outline project yg lagi gw tulis. Could you please help me? Untuk masing2 pertanyaan, bisa pilih satu ;)

1.     Kalau gw bilang kata 'soul twin' (if it's not even a word, just pretend that it is) apa kira2 artinya menurut kalian? 
a.      Kayak kata lain dari soulmate. And I do mean it romantically. 
b.     Kayak twin sibling yang not necessarily by blood. But they kinda complete each other and feel a connection like twins 
c.      others-harap kasih tau apa ya kalo pilihannya ini-
2.     Kalian kan udah pernah denger ceritanya ya, jadi buat kalian, siapa yang kalian lebih pengen untuk jadi your boyfriend (ampun-ampun, I'm trying to write a little bit of romance) ?
a.      Souji Seta or someone like him. Kalau yang ga tau, Souji itu : asian, multi talenta, full of responsibility, good with sword (lho? terus kenapa?), a little bit of a womanizer (enduy's word), really nice, very much of a gentleman, but has a mysterious past.
b.     Luke or someone like him. Luke itu : caucasian, atletis, rada cuek, good with spear (hehehe), a bit of a badboy, not really good at talking to opposite gender, a bit protective, and tried so hard to redeem himself.
c.      none

3.     Di antara 2 orang diatas, which one do you wanna save more?
a.      Minato Arisato. Cowo cuek yang super cool tapi sebenernya bisa care banget. Punya kekuatan luar biasa. He got a bright future but gave it up to someone he loves.
b.     Minako Ichijo. Cewe yang full of energy, cheerful, dan selalu bisa bikin orang di sekitarnya seneng. She's a transfer student and has a great burden. She's down to earth dan disayang orang2 di sekelilingnya.
4.     Kalo di pertanyaan 3 milih minato, cewe mana yang pantes untuk jadi someone he loves?
a.      Mitsuru Kirijo. Senior yg jadi class president. Pewaris dari perusahaan besar Kirijo Group. Kaya raya dan kelihatan high class. Turned down arranged marriage for herself and him, despite harsh consequences.
b.     Aigis. Robot yang akhirnya berasa jadi manusia because of him. Will do anything to protect him.
c.      Yukari Takeba. Cewek temen sekelasnya yang super populer dan rada bitchy and annoying. It's because she doesn't really have anyone but him.
5.     Kalo di pertanyaan 3 milih minako, cowo manakah?
a.      Akihiko Sanada. Senior super ganteng yang jadi Kapten Club Boxing. Dia punya fans club gara2 dia blm prnh kalah(dan keren), but he doesn't really like attention. He's kinda shy and a gentleman.
b.     Shinjiro Aragaki. The true badass senior, tapi jago masak (haha hot guys who cook). Perwujudan dari tampang rambo, hati rinto.



Hehehe I think that's all. Dari pertanyaan2 tadi kayaknya ngga semuanya bakal dimasukkin ke satu cerita, mungkin 2 atau 3 cerita. Tergantung mood dan inspirasi hehe. Sorry for the long post, guys :)

Remember

One night I sat alone in my bed
Thinking and remembering everything you said
Do you remember all the things we have been through
Do you remember all the fun and all the laugh
Remember every second we have spent together
Do you remember when you took care of me when I am under the weather
Remember when we stay up til dawn
And roll around on the soccer field or so called lawn
Remember the indomaret trip
And slept during all of Dion's clip
Remember watching movies until midnight
And hoped that Bunda won't caught us insight
Remember all the birthdays
And I wished right now you would all stay
Remember Caprina's lunch and dinner sound yuck
And we would eat 'ayam tulang lunak'
This memories of us, I will cherish
And forever be as sweet as berries
This 3 years, we have been together and grew
We planned for the future and started to drew
Soon we will be apart
And open new chapter for a new start
Thank you for this passed years
For I called you my best friends
I will always love you even though we are apart
For life is like a rolling cart

Friday, June 1, 2012

Catatan Kucing Kampung #2


Salam meong!
Di Indonesia ini, sekarang lagi banyak yang demam lomba nyanyi. Banyak stasiun televisi yang menayangkan acara-acara cari penyanyi. Gue sebagai kucing peliharaan yang disayang mama, ikutan nonton juga, meskipun kadang gue gak ngerti nyanyi lagu apa. Menurut gue, yang paling merdu adalah suara meong gue kalo lagi minta makan.
Pernah gue berpikir untuk ikutan lomba-lomba cari penyanyi itu. Salah satu yang paling cocok menurut gue adalah yang sebuah girl band nyari personel baru yang suaranya imut. Meskipun kalo gue masuk TV dan memamerkan suara imut gue dan tampil pake pita pink image gue sebagai ketua geng yang keren akan rusak, gue tetep pengen coba. Jadi, pas gue denger berita ini, gue langsung ngeong-ngeong seharian di rumah sama majikan gue. Gue ngelingker-lingker di kakinya. Majikan gue kira gue laper, jadinya gue dikasih makan mulu. Mereka gak ngerti kalo gue ngeong-ngeong itu mau ikut audisi. Sayang banget kalo suara imut gue ini gak di gunakan semaksimal mungkin. Masa’ untuk minta makan doang? Tapi apa boleh buat, majikan gue gak bisa bahasa kucing, jadi gue juga gak bisa nyalahin mereka karena gak ngerti ambisi gue jadi seorang penyanyi.
Gue kesel deh. Gak ada yang nyediain lomba ngeong untuk kucing. Misalnya, ngeong paling kenceng, ngeong paling panjang, atau ngeong paling merdu. Burung aja, yang gak se-imut gue, banyak lomba nyanyinya. Banyak yang internasional juga, lagi. Kan kalo gue menang lomba ngeong antar kucing, selain gue membahagiakan majikan gue, gue juga jadi terkenal dan bakat ngeong gue gak sia-sia.
Akhirnya, supaya bakat gue gak sia-sia, gue dan temen se-geng gue sering ngadain konser terbuka yang semua orang bisa liat dan denger secara gratis. Tapi apa yang gue terima?! Kita, para kucing kampung kurang kerjaan yang berusaha menyalurkan bakatnya, pas malem-malem ngadain konser terbuka di atas genteng tetangga gue, malah diteriakin ‘Kucing berisik banget sih malem-malem gini!’ dan dapet siraman air segayung. Bubar deh, konser kita. Pas gue konsultasi sama kucing RT sebelah, dia juga dapet perlakuan yang sama. Haah :’3
Beberapa hari setelah itu, malem-malem, ada kucing betina yang ngeong-ngeong kenceng banget di depan rumah majikan gue. Dia manggilin gue, katanya pengen ketemu. Ternyata, dia itu salah satu penggemar gue yang denger suara gue beberapa hari sebelumnya pas gue konser. Gue tanggepin balik meongannya dengan keras biar dia denger. Gue mondar-mandir deket pintu sambil ngeong kenceng-kenceng minta keluar. Majikan gue pun ngerti dan akhirnya gue keluar dan nge-date bareng dia. Satu pesen majikan gue kalo gue keluar rumah ‘Cong-cong hati-hati! Maennya jangan jauh-jauh! Jangan lupa pulang ya!’. Yep, semua anggota keluarga majikan gue bilang begitu sambil bukain pintu buat gue dan gue cuma ngeong sambil ngeliat mereka nutup pintu. Terbukti kan, mereka emang sayang banget sama gue yang udah 6 tahun mereka pelihara. :3
Begitulah, curhatan gue tentang meongan gue dan sodara-sodara sebangsa gue. Mudah-mudahan, setelah ada yang baca ini, manusia itu tergerak untuk bikin lomba ngeong kucing. Dari mulai regional sampe internasional. Jadi, banyak kucing yang bisa menyalurkan bakatnya di bidang tarik suara. Meong :3
Salam meong. Meong :3
--Cong-cong--

*niatnya, ini mau jadi cerita berseri biar gak bosen baca blog ini.. hehe... gak apa kan???

Catatan Kucing Kampung #1


Kucing adalah binatang alias hewan yang malas, tapi juga yang paling disayang. Ya kadang juga dibenci sih sama orang. Apalagi kucing kampung Indonesia yang bulunya pendek dan rontokan, badannya kurus cuma tulang berbalut kulit dan bulu, ada bekas luka di mana-mana gara-gara pertengkaran sesama kucing, dan paling gesit nyolong ikan gorengan Emak di dapur. Gue akan ngomongin kucing kampung aja sekarang.
Meskipun namanya kucing kampung, seperti kebanyakan orang menyebutnya, kucing ini banyak terdapat di kota besar dan bukan kucing urban. Maksudnya, kucing ini lahir dan besar di kota. Tapi gak tau kenapa, nama “kampung” itu masih terus melekat pada semua kucing yang asli kota. Termasuk gue, yang juga kucing ‘kampung’ yang asli Jakarta.
Nama gue Cong-cong, salah seekor kucing ‘kampung’ yang beruntung karena ada yang mau miara (baca: memelihara) gue yang emang imut dan keren ini. Tapi sekarang, gue mau cerita tentang sodara-sodara gue yang ada di luar sana, kelaparan, kedinginan, gak tau gimana caranya biar dipelihara sama orang.
Kebanyakan kucing kampung ini liar, hidup di jalanan yang keras karena dibeton dan diaspal. Mereka bertahan hidup dengan berbagai cara, ada yang bener, ada juga yang enggak. Cara mereka cari makan: Ngorek tempat sampah; Duduk, tidur, atau diam di depan pintu belakang sebuah rumah makan untuk nugguin makanan sisa; Masuk ke rumah dan diem-diem ngambil ikan atau ayam atau gorengan lainnya yang disukai kucing.
Ada juga yang pasang tampang melas di depan rumah orang yang biasanya punya anak kecil sambil ngeong-ngeong minta dikasih makan. Dan yang terakhir ini yang bikin repot manusia. Kadang, keesokan harinya, mereka dateng lagi untuk minta makan lagi. Lama-lama mereka berani masuk pager dan tidur di teras rumah. Dan akhirnya, dia dipelihara oleh keluarga itu. Trik ini memang jitu dan temen-temen gue yang udah melakukan cara ini jadi hidup sejahtera.
Kalo masalah tempat tinggal, sodara gue yang liar ini gak terlalu mempermasalahkannya. Mereka bisa tidur hampir di mana aja. Misalnya, di atas genteng atau di pinggir jalanan bareng gepeng (baca: gelandangan dan pengemis). Dan biasanya, saat malam, mereka masuk ke teras rumah yang ada kursinya. Mereka tidur deh di atas kursi empuk itu. Dan pas Subuh, sebelum orang bangun, dia pergi duluan dan meninggalkan jejak berupa rontokan bulu yang nempel di kursi. Pas paginya, manusia pemilik rumah yang kesel cuma bisa bilang ‘Dasar kucing.’ Untungnya sih, majikan gue ngasih gue makanan yang aman, jadi bulu gue gak rontok dan dibolehin tidur di mana aja.
Well, kehidupan kucing liar di luar sana tuh mirip-mirip kehidupan preman-preman jalanan. Lo, manusia, gak tau kan kalo kita, para kucing, juga punya geng dan daerah kekuasaan masing-masing. Bahkan gue, yang adalah kucing peliharaan, juga merupakan ketua geng di RT gue. Kalo lo suka denger kucing berantem, berarti mereka itu lagi ada slek (baca: pertengkaran) sesama anggota geng atau geng lain, atau ada yang nantangin pengen jadi penguasa baru, atau ada anggota baru yang pengen gabung. Kayak waktu gue baru pindah rumah, gue harus ngadep dulu sama yang punya daerah, panggilannya si Boss, kucing liar yang kurus. Dan setelah beberapa hari gue kenal semua kucing di RT gue yang juga kurus-kurus, gue tantang si Boss. Gue gak takut kalah, soalnya di daerah gue yang lama, gue juga adalah penguasa daerah. Jadi, kalo masalah cakar-cakar dan gigit-gigit, gue udah pengalaman. Dan kucing di daerah baru gue itu kurus semua. Diliat dari badan aja, gue yang gemuk nan kekar ini pasti menang. Ya, jadilah gue sekarang Boss yang baru.
Enaknya jadi kucing kampung peliharaan itu kita masih dibolehin keluar rumah untuk nongkrong dan gangguin kucing betina dari atas genteng. Lo bayangin aja, gak ada kan kucing ras dari luar negri yang keliaran di tempat sampah atau ngeong-ngeong di atas genteng malem-malem!? Hidup mereka tuh terkurung di dalem rumah, bahkan ada yang dikandangin juga. Pasntes aja mereka semua gembul, males, dan gak jago berantem.
Tapi ya, kalo kucing ras itu jadi gembel di jalanan (-kayakanya ini gak mungkin-), pasti ada aja orang yang mungut. Meskipun bulunya udah gak karuan kayak ijuk, ada aja yang mau ngurusin. Nih ya, kalo sodara gue, kucing kampung, dilirik aja kagak. Dijauhin malah iya. Udah takdirlah mereka itu jadi kucing kampung yang kurang beruntung.
Gue salut sama mereka semua! Semua kucing liar yang bisa bertahan hidup di atas kerasnya aspal dan genteng rumah, dibawah dinginnya ujan atau teriknya matahari, dan belas kasihan manusia! Gue agak jealous aja sama manusia-manusia pecinta hewan itu. Mereka pergi jauh-jauh ke pelosok hutan untuk meneliti buyut gue, harimau, yang udah mau punah. Dan kampanye ke mana-mana tentang perlindungan hewan. Tapi bangsa gue, sebagai cicit dari cicitnya mbah buyut gue, si harimau, gak di peratiin.
Semoga, manusia yang baca catatan gue ini bisa tergerak hatinya untuk seenggaknya ngasih sisa tulangnya ke kucing.
Salam semangat dari kucing ganteng, imut, dan keren buat semua manusia dan kucing liar di seluruh dunia.
Meong :3
Cong-cong.

*ini cuma cerita belaka. iseng-iseng.... mudah2an gak aneh...